SOP ALA KHASMIIR

Sop kambing dengan rempah impor dari Kashmir, India, hmmm lezat. Ada lagi variasi olahan daging kambing dan sapi yang tetap bersahabat bagi penderita hipertensi dan hipotensi. Mau tau rasanya? Datang saja ke Warung Sop Kambing Khasmir di Jalan Ring Road, Simpang Asoka, Medan Selayang. Medan.
Menu di Warung Sop Kambing Khasmiir beragam dengan jumlah 61 variasi. Menurut pemilik resto, Rudi Hartono, menu-menunya menjadi spesial karena rempah-rempahnya didatangkan dariKashmir, India “Ramuan rempah ini yang menjadi ciri khas resto kita, karena untuk menjaga cita rasa yang lain dari yang lainnya.

Sebagai owner resto, Rudi Hartono merekomendasi Sop Kambing Kashmiir sebagai hidangan favorit. Kalau soal rasa, ditanggung ajiiip (nikmat, red). Sop Kambing Kashmiir dibanderol Rp18 ribu per porsi tanpa nasi.Rudi menjamin sop kambing bikinannya berbeda dengan sop kambing biasa. Karena dalam
pengolahannya, menu ini tidak menggunakan susu, dan warnanya alami. Lemak yang ada di sop kambing berpadu dengan rasa gurih khas Kashmir dengan kenikmatan cita rasa sempurna. Sop kambing ala Rudi tidak meninggalkan bau kambing saat menyantapnya maupun sesudahnya.Bagi konsumen penderita darah tinggi, tak perlu menahan selera. Setelah mengkonsumsi Sop Kambing Khasmiir, Rudi yakin, tekanan darah tetap normal. Sementara bagi penderita tekanan darah rendah, sebut Rudi, tetap bisa meningkatkan tekanan darah.“Itu karena rempah-rempah yang digunakan dapat menetralisir takanan darah tinggi tetapi bisa menaikkan tekanan darah yang rendah. Jadi sesuai dengan kebutuhan tekanan darah,” tambah Rudi.

Variasi hidangan berbahan dasar kambing juga tersedia di resto yang baru dibuka dua pekan ini. Diantaranya Sop Kambing Campur Kaki Kambing, Sop Kaki Kambing, dan Sop Kepala Kambing. Sedangkan dari hidangan sapi juga ada, yaitu Sop Buntut Sapi, Sop Buntut Goreng, Sop Buntut Karamel, dan Sop Iga Sapi.

Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati hidangan yang tengah mewarnai kuliner di Medan, yaitu ayam, bebek, dan burung penyet.
Menurut Rudi, menu-menu ini juga berbeda dari menu sejenis yang ditawarkan di restoran lain. Bumbu yang dipakai meresap hingga ke daging dan tulang-tulang. Jadi kenikmatannya bisa dirasakan dari awal hingga akhir.
Dibuka pukul 11.00 WIB hingga 01.00 WIB pada hari biasanya dan pukul 15.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB selama Ramadan, resto ini banyak dikunjungi konsumen keturunan India dan Pakistan.

“Karena ini bulan Ramadan, pengunjung ramai menjelang maghrib hingga tengah malam,” ungkap Rudi. Selain di Simpang Asoka, resto sejenis bias ditemukan di sekitar Jalan Gatot Subroto yang sudah beroperasi selama dua tahun berjalan